Back to natural Selamat berkunjung di Blog ini !

Read More

Slide 1 Title Here

Slide 1 Description Here
Read More

Slide 2 Title Here

Slide 2 Description Here
Read More

Slide 3 Title Here

Slide 3 Description Here
Read More

Slide 4 Title Here

Slide 4 Description Here
Read More

Slide 5 Title Here

Slide 5 Description Here

Saturday, December 24, 2011

Pengingat: Ade Roghes ingin menjadi teman kamu di Netlog

Hai,

Pada Sabtu 15 Oktober 2011 kamu telah diundang untuk bergabung dengan Netlog, situs komunitas sosial untuk jutaan pengguna.


aderoghes
Undangan dari Ade Roghes
39 tahun - laki-laki

Hubungi Ade Roghes


Bergabunglah dengan Netlog dan:
  • Buat halaman web kamu sendiri
  • Perluas jaringan sosial kamu
  • Bagi foto dan video
  • Tulis pesan blog
  • Dan masih banyak lagi ...

Klik link ini untuk menerima undangan:
http://id.netlog.com/go/mailurl/-bT0yMzYwMzc2MTAmbD0zJmdtPTE2JnU9JTJGZ28lMkZyZWdpc3RlciUyRmlkJTNELVlXUmxjbTluYUdWekxtRmtaWEp2WjJobGMwQmliRzluWjJWeUxtTnZiUV9f



Tidak mau menerima undangan dari teman kamu lagi? Klik di sini.
Don't want to receive invitations from your friends anymore? Click here.

Massive Media NV E. Braunplein 18. B-9000 Gent. Belgium BE0859635972. abuse-id@netlog.com

Read More

Tuesday, December 20, 2011

Dua Menit ini Misteri.wmv

Read More

Nataan Gunung & Bulan Tumanggal - Mamah Dasimah & Didin Badjuri (Akoer L...

Read More

Nataan Gunung & Bulan Tumanggal - Mamah Dasimah & Didin Badjuri (Akoer L...

Read More

Bulan langlayangan peuting

Read More

Sunday, December 18, 2011

Mang Koko - PANGDU'A.wmv

Read More

Demi Wanci - Tembang Sunda Islami Kacapi Suling (Akoer Lah).flv

Read More

Hamdan (Sholawat Nabi) - Kacapian Tembang Sunda Islami (Akoer Lah).flv

Read More

Friday, December 16, 2011

Dapatkan akses ke foto-foto saya dan lain-lainnya

   
     
 

Ade Roghes
laki-laki - 39 tahun



5   teman-teman
    Hai!

Saya telah membuat profil Netlog dan ingin memberimu (aderoghes.aderoghes@blogger.com) akses ke foto-foto terbaru saya dan juga berbagai akses lainnya.

  Koneksi dengan Ade  

Terima kasih,
Ade
 
       
   
  Apakah tombol di atas tidak ditampilkan dengan jelas?
Klik di sini atau salin-rekatkan link di bawah ini ke kotak alamat browser kamu.
http://id.netlog.com/go/mailurl/-bT0yMjgwNTAxMzImbD0xJmdtPTEyJnU9JTJGZ28lMkZyZWdpc3RlciUyRmlkJTNELVlXUmxjbTluYUdWekxtRmtaWEp2WjJobGMwQmliRzluWjJWeUxtTnZiUV9fJTI2dWlkJTNEMTc1ODgzNzY3







Tidak mau menerima undangan dari teman kamu lagi? Klik di sini .
Don't want to receive invitations from your friends anymore? Click here .
Massive Media NV - E. Braunplein 18. B-9000 Gent. Belgium.
BE0859635972 - abuse-id@netlog.com
 
   
Read More

Tuesday, November 8, 2011

Posted by : Rizal Pane
Kurang Lebih 30 Kepsek SD dan SMP Kab. Sukabumi Tertipu – Pendidikan
Modusinvestigasi.com | Sukabumi - Terkait laporan Kepala Sekolah (Kepsek) ke pihak Kepolisian di waktu yang lalu, saat ini pihak Kepolisian merasa tidak diindahkan oleh Andri Apandi selaku Terlapor tentang Kasus Dugaan Penipuan terhadap beberapa kepala sekolah dengan modus menjanjikan Dana APBN-P (Perubahan) Tahun 2010.

Pihak Kepolisian berang, karena Andri telah mangkir dengan dua kali Surat Panggilan yang dilayangkan Pihak Polres Sukabumi tapi Andri tidak mengindahkannya.  Hal tersebut juga diduga melibatkan Wakil Bupati (Wabup) Sukabumi yang diyakini telah menerima sejumlah uang haram puluhan juta rupiah.

Menurut Briptu Fajar, Penyidik Unit III Reskrim Polres Sukabumi, Andri mangkir dlaam dua kali panggilan dengan alasan sakit, tetapi kalau Andri nantinya dalam panggilan berikutnya tidak hadir juga, kami dari Pihak Kepolisian akan menjemput paksa, katanya.
Keterkaitan Akhmad Jajuli dengan kasus yang lagi diproses Polres Sukabumi, diduga Wabup ini telah menerima aliran dana dari Andri hasil pungutan liar dari para Kepala Sekolah, dari dana yang terkumpul sebesar 165 Juta rupiah dari 30 Kepala SD dan SMP, selain dipakai buat operasional sebagian disetorkan ke para pejabat Kementerian Diknas R.I., juga sebagian lagi buat Wakil Bupati Sukabumi.
Menurut sumber ini, kalau Wabup memakai uang tersebut dengan nilai 50 Juta rupiah dengan alasan pinjam, Wabup menelepon Andri kalau uang tersebut akan diambil keesokan harinya, setelah hari itu selesai pelantikan Bupati dan Wakil Bupati di sore harinya, dan permintaan dengan bahasa pinjam itu dikabulkan oleh Andri Apandi yang dikenal dengan sebutan Abah ini.
Ironis sekali, sebagai Wakil Bupati yang baru kenapa harus pinjam duit? Apalagi notabene kalau Andri dikenal adalah salah satu Tim Sukses Pemenangan Bupati dan Wabup Sukabumi saat itu.  Ada apa sebenarnya mereka-mereka ini?  Diduga kuat uang pinjaman senilai 50 Juta rupiah untuk membantu melancarkan pencairan dana APBN-P ke pihak Kementerian Diknas R.I. yang masih remang-remang.
Rusmanto sebagai pegawai Pusat Penilaian Pendidikan Kemendiknas R.I. membenarkan, kalau aliran dana dari Kepsek itu benar adanya.  Usai sosialisasi program bantuan dana APBN-P di SMP PGRI Cibadak, dan ditindaklanjuti pertemuan di Hotel Santika – Jakarta yang dihadiri Andri CS, Wakil Bupati dan beberapa pejabat yang mengatasnamakan dari Kemendiknas R.I., tapi karena Rusmanto tidak diikutsertakan memasuki ruangan rapat di Hotel Santika – Jakarta, karena dilarang oleh Pak Hardiman dan Gozali sebagai pegawai kementerian, akhirnya Rusmanto tidak dapat mengetahui aliran dana yang dipungut Andri CS diperuntukkan untuk apa saja?.
Dalam hal ini, Andri Apandi selaku Kepsek SDN Kebon Bera – Cibadak, Sukabumi berperan sebagai Mediator yang bisa memfasilitasi cairnya dana APBN-P TA. 2010.  Andri mengudang ke 30 Kepsek SD dan SMP untuk sosialisasi di SMP PGRI Cibadak yang dihadiri Wabup, Jajuli dan sebagai pemaparan programnya oleh Rusmanto CS dari Kemendiknas R.I., sehingga para Kepsek sanggup mengeluarkan dana awal sebesar 5,5 Juta rupiah sebagai syarat untuk mendapatkan dana APBN-P sebesar 50 Juta rupiah untuk SD dan 700 Juta rupiah untuk SMP.  Tapi dalam kenyataannya sampai tahun 2011 ini, realisasi bantuan tersebut tidak kunjung tiba, dan Andri Apandi sebagai Mediator dan pemungut uang ke setiap Kepsek SD dan SMP juga menghilang, dan akhirnya sampai terjadinya pelaporan ke Pihak Polres Sukabumi.  * (KMI)
Read More

Wednesday, October 12, 2011

Ritta Rubby Hartland - Kepada Alam Dan Pencintanya

Read More

Ritta Rubby Hartland: Elegi Sebuah Penantian

Read More

Thursday, September 29, 2011


SUDAH DILAPORKAN KE POLRES SUKABUMI Keterlibatan Sejumlah Oknum PNS di Lingkungan Disdik


Sukabumi – Keterlibatan sejumlah oknum PNS di lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi, sudah dilaporkan ke Polres Sukabumi di Palabuhanratu, terkait  kasus dugaan penipuan bermodus APBN-P.  Bupati dan Kepala Dinas Pendidikan, diminta untuk segera melakukan pembinaan serius terhadap bawahannya, agar kasus serupa tak terulang kembali.

NERACA
Hal itu dilontarkan tiga pentolan LSM di Sukabumi, saat dihubungi Harian Ekonomi NERACA secara terpisah, Rabu (28/9) kemarin. Seperti yang diungkapkan Ketua LSM JAMBE, Bambang Rudianto menilai, selama ini terjadi kelemahan dalam hal pengawasan terhadap PNS. Ini, kata dia, merupakan perhatia serius, karena melibatkan sedikitnya empat orang oknum PNS yang diduga telah melakukan penipuan dengan modus menurunkan proyek APBN-P asal memiliki dana pelicin.
 ”Padahal sebelumnya, banyak PNS yang dipecat di lingkup Pemkab Sukabumi. Tetapi masih ada saja oknum PNS yang mau melakukan dugaan penipuan. Saya rasa, Bupati atau Sekda sudah selayaknya memanggil Kepala Dinas para oknum PNS itu untuk memberikan klarifikasi,” tegas Bambang Rudianto.
 Hal senada diungkapkan Ketua Organiasi Sukabumi Raya, Ust. Asep. Menurut dia,  dengan amat leluasanya,  para oknum PNS tersebut telah melakukan dugaan penipuan dengan modus proyek APBN-P, karena  menilai ada suatu system yang memudahkan melakukan perbuatan tersebut.
 “Logikanya, oknum PNS apalagi dia seorang pendidik,  seyogyanya harus selalu  berada di sekolah. Bukan malah mencari keuntungan dari proyek. Dari hal ini bisa kita nilai bahwa para oknum PNS itu mendapatkan kelulasaan, dan kurang pengawasan baik dari atasannya langsung maupun dari inspktorat, ” tegas dia.
   Meluruskan Persoalan
 Asep berharap, Kepala Dinas dan Kepala Daerah Kabupaten Sukabumi, dapat meluruskan persoalan tersebut. Mengingat kasus ini bisa mencoreng nama baik Kabupaten Sukabumi, “Ini harus segera diluruskan. Apalagi kasusnya spesifik. Pemkab Sukabumi harus mmberikan teguran keras  terhadap Kepala Dinas dan para oknum yang terlibat dalam dugaan penipuan tersebut. Kasihan para korban yang tertipu. Uang mreka hilang dengan harapan sekolahnya mendapatkan proyek bantuan pembangunan fisik dan alat peraga. Ternyata malah tertipu,” jelas dia.
 Sementara itu,  Ketua DPC Peradi, Benyamin Sembiring yang dihubungi secara terpisah  kepada NERACA menyebuitkan, pihaknya sangat berharap agar kasus ini secepatnya ditanangani oleh pihak Polres, dengan cara melakukan pemeriksaan terhadap terlapor Andry Affandi Cs, serta meminta keterengan dari pihak pelapor guna proses hukum.
 ”Ini kan sudah lama. Kita hargai upaya polisi dalam penangan kasus ini. Harapan kita, polisi bisa   secara cepat  menanganinya, serta Andri Affandinya menghargai kinerja polisi” pungkas Benyamin.
 Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi, Zaenal Mutaqin, berkali-kali dihubungi NERACA terkait bawahannya yang  dilaporkan ke polisi, selalu tidak berhasil. Sementara Andry Affandi, dikabarkan semenjak kasus ini mencuat, dirinya  sudah jarang masuk kantor. Sayangnya, tak satupun anak buahnya di SD tempat Andri Affandi jadi Kepala Sekolah, enggan  memberikan komentar. 
(ron)
Read More


DIJANJIKAN DAPAT DANA DARI APBN P 2011 Puluhan Kepsek di Sukabumi Korban Penipuan


Sukabumi-Pepen alias Jupen Kepal, seorang kepala sekolah swasta di Cidahu Kab. Sukabumi terpaksa melaporkan Andry Affandi yang bekerja sebagai PNS di lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi ke Polres Palabuhanrtau. Pasalnya, ia dituding melakukan penipuan dengan modus menurunkan proyek APBN-P senilai Rp 500 juta hingga Rp 700 juta.
NERACA
Keterangan yang diperoleh menyebutkan, dugaan  penipuan itu bermula ketika 30 kepala sekolah (Kepsek) berkumpul di SMP PGRI  Cibadak, dengan pembicara Akhmad Jajuli pada tahun 2010 silam. Dalam pertemuan itu, Akhmad Jajuli menjadi salahsatu calon wakil bupati.
“Awalnya kita diminta mendukung  Akhmad Jajuli. Beliau pun menjanjikan apabila terpilih akan membantu sekolah untuk mendapatkan dana bantuan dari APBN-P bernilai Rp 500 juta hingga Rp. 700 juta,”ungkap Pepen baru-baru ini.
 Setelah Pilkada usai, dan Akhmad Jajuli terpilih, pertemuan kembali digelar di tempat yang sama. Pada pertemuan ini, Akhmad Jajuli kembali menegaskan bahwa proyek APBN – P itu bisa turun kalau ada dana pelicin.
 Tanpa dikomando, Andri Affandi beserta Yuyu S, Nur Jaya dan Edi Rusnandi membentuk tim. Tim ini kemudian melakukan pemungutan dana dari para kepala sekolah. Pepen menyerahkan dana sebesar Rp 90 juta, ditambah biaya pembuatan proposal dan ongkos-ongkos dengan harapan melancarkan proyek APBN-P tersebut.
 Bukan hanya Pepen saja yang tertipu. Data yang diterima Neraca, sekitar 30 Kepala Sekolah ikut tertipu dengan nilai variatif. Icwatul Iman, Kepala Sekolah dari Kec. Simpenen mengaku tertipu sekitar Rp 3,8 juta ditambah biaya talangan Rp 2 juta sehingga total ia menyerahkan Rp 5,8 juta.
 Selanjutnya, korban yang tertipu iming-iming proyek APBN-P ini adalah Ayi, Kepala MTS di Kecamatan Nyalindung. Ia menyerahkan Rp 10 juta kepada Nur Jaya.
 Bahkan untuk menyakinkan, Pepen diajak Andri menemui Rusmanto yang disebut-sebut sebagai salahsatu pejabat di Kemendiknas RI. Mereka bertemu di salahsatu café di bilangan Atrimum Jakarta, “ Setelah uang disetorkan oleh para kasek, saya diajak oleh Andri Affandi ke Jakarta menemui Rusmanto yang katanya orang penting di Kemendiknas. ” terang Pepen.
 Dari pertemuan itu, lanjut Pepen, dirinya mendapatkan surat dari oknum Kemendiknas itu yakni surat kementerian Pendidikan Nasional Direktorat Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah dengan alamt Jl. Jend. Sudirman Senayan, Jakarta.
 “ Surat itu ternyata belakangan kami ketahui hanya untuk menyakinkan saja. Hingga sekarang tak satupun bukti adanya program itu meluncur ke Kabupaten Sukabumi, apalagi ke sekolah,”ungkap dia.
Namun hingga setahun, proyek APBN-P yang diprakarsai oleh Akmad Jajuli itu, ternyata tak turun-turun. Saya dan teman-teman kasek yang menyetorkan uang pun mempertanyakan kembali kepada Andry Affandi Cs. Namun jawabannya berbelit-belit.
Demikian halnya Akhmad Jajuli sebagai orang pertama yang melemparkan proyek APBN-P hanya menjawab akan mengganti kerugian setelah mobilnya laku terjual” papar Pepen seraya mengatakan, kini untuk urusan tersbeut telah meneyrahkan semuanya kepada pengacara Benyamin Sembiring dan Castrio SH.
 Petugas Polres Palabuhanratu, memebrnarkan laporan Pepen, dengan bukti laporan Nomor Polisi STPL/B/206/1v/2011/DAJBR/RES SKI. Diterima informasi, pihak kepolisian telah melayangkan surat panggilan terhadap terlapor, “ Setahu kami sudah tiga kali surat panggilan dilayangkan” sebut polisi yang enggan namanya dikorankan.
 Wakil Bupati Sukabumi, Akhmad Jajuli yang dituding sebagai orang pertama yang melemparkan program APBN-P, berkali-kali dihubungi Neraca baik di rumah dinas, kantor dan kediaman pribadinya, tidak berhasil ditemui. Bahkan pesan singkat yang dikirimkan Neraca tidak dibalas.
 Sementara itu, Sekda Kabupaten Sukabumi Adjo Sarjono, ketika dikonfirmasi Neraca di Pendopo Negara, mengatakan belum mengatahui ichwal PNS yang dilaporkan kepada Polisi, “ Saya belum tahu ada PNS dilaporkan ke Polisi. Tetapi kalau nanti benar, saya akan minta Inspektorat Daerah (Irda) turun tangan guna melakukan penyelidikan” tegas Adjo. 
Read More


Read More

Sunday, July 17, 2011

NOVIA KOLOPAKING BIAR KUSIMPAN RINDUKU

Read More

Cintaku - Andi Meriem Mattalatta (versi asli)

Read More

Thursday, June 2, 2011

PROPOSAL PTK


Proposal
Penelitian Tindakan Kelas
Penambahan Media Pembelajaran yang Refresentatif untuk            Meningkatkan Penguasaan Tentang Materi Peta Lingkungan Setempat di SDN 09 Karangtengah (IPS)
Oleh :
ADISTY RIZKI ANDRIYAN
                             (Guru Kelas IV SDN 09 Karangtengah)










SEKOLAH DASAR NEGERI 09 KARANGTENGAH
KABUPATEN SUKABUMI JAWA BARAT
2011


BAB  I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang Masalah
Sejarah dalam tulisan atau dokumentasi ini menjadi sarana penting bagi kita dalam mempelajari kemajuan dan kemunduran yang terkandung dalam nernagai peristiwa dimasa lalu. Dengan demikian, pelajaran dari peristiwa masa lalu yang sudah menjadi menyejarah menjadi sangat berguna dalam memaknai hidup yang tengah berjalan demi kemajuan dimasa depan. Tujuan pembelajaran sejarah bukan sekedar transfer of knowledge tetapi juga transfer of value
Nilai fundamental mata pelajaran sejarah terarah pada pencerahan jiwa dalam berbagai aspek seperti memupuk jiwa demokratis dan kemanusiaan, mengembangkan sikap jujur, adil serta kerelaan berkorban serta tidak kalah pentingnya menanamkan dan menumbuhkan jiwa nsionalisme dan patriotism dikalangan generasi muda sehingga sadar dan inyaf untuk mencintai bangsa dan negaranya.
Dilain pihak kondisi objektif menunjukkan hingga kini, pengajaran sejarah mulai dari tingkat SD sampai pada tingkat SLTA masih kurang mengembirakan. Kondisi ini bukan kasuistik spasial dan temporal tertentu melainkan bersifat universal. I Putu Suwita juga menangkap adanya  kondisi ke kurang menarikan pelajaran sejarah. “Pelajaran sejarah belum dapat perhatian serius sehingga dianggap pelajaran yang membosankan” (Anhar Gong-gong – Editor, 1990 : 113).
Faktor lain justru melibatkan guru sejarah adalah faktor cara mengajar sejarah. Mata pelajaran sejarah diajarkan dengan satu metode andalan ‘ceramah’ atau diskreasi sedikit dengan istilah ‘ceramah bervariasi’. Siswa masih diposisikan sebagai objek dan lebih mengarah pada produk, bukan proses. Akibatnya sejrah identik dengan ceramah, seolah-olah pembelajaran sejarah mentabukan inovasi dalam desain pembelajaran.
 
1.2  Tujuan penelitian
Berdasarkan kajian latar belakang di atas, penulisan melaksanakan perbaikan pembelajaran melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Disamping itu untuk memperbaiki pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran ini juga ditunjukkan untuk memenuhi tugas Penelitian Tindaka  Kelas (IDIK 4008) pada program S1 PGSD.

1.3  Prosedur Penulisan Laporan
Proposal ini disusun berdasarkan langkah-langkah berikut ini.
a.       Tahap Persiapan
-          Menentukan mata pelajaran dan materi yang akan diteliti
-          Meminta bantuan teman sejawat yang akan membantu mengobservasi kegiatan pembelajaran
b.      Tahap Pelaksanaan
-          Bersama teman sejawat dan supervisor, penulis melakukan diskusi untuk menentukan perangkat yang akan digunakan untuk melakukan observasi
-          Melaksanakan proses pembelajaran
-          Melakukan refleksi, diskusi dengan teman sejawat dan supervisor
-          Melakukan evaluasi dan menentukan langkah berikutnya

1.4  Jumlah Siklus
Jumlah siklus yang dilakukan dalam perbaikan pembelajaran ini terdiri dari 2 siklus, yaitu dengan langkah beriut ini :
Pembelajaran IPS
Pelaksanaan RP           :  14 Februari 2011
Pelaksanaan RPP 1     :  17 Februari 2011
Pelaksanaan RPP 2     :  22 Februari 2011
Kompetensi Dasar       : Membaca peta lingkungan setempat (Kab/Koata/propinsi) dengan menggunakan skala sederhana
Kelas/Semester            :  IV/1
Waktu                         :  2 x 35 menit
Tempat                        :  SDN 09 Karangtengah

1.5  Gambaran Umum Isi Proposal
Penulis berkesimpulan bahwa daya serap siswa masih rendah pada materi pelajaran IPS sehingga harus dicarikan solusinya.
Setelah melakukan diskusi dengan teman sejawat serta melakukan perbaikan pembelajaran dengan metode bervariasi, penulis melakukan 2 siklus pada mata pelajaran tersebut diatas. Setelah melakukan perbaikan pembelajaran, ternyata daya serap siswa terhadap mata pelajaran IPS ada peningkatan.






















BAB  II
KAJIAN PUSTAKA
Pada bagian terdahulu dikemukakan bahwa proses pengajaran merupakan proses komunikasi anatar sumber pesan dengan penerima pesan. Guru dapat berperan sebagai sumber pesan atau mungkin hanya sebagai pengelola pesan. Sebagai sumber pesan berarti guru harus menciptakan kondisi yang memungkinkan proses komunikasi berjalan lancer, agar pesan yang disampaikan dapat diterima melalui “chanel” khusus yaitu alat0alat indera siswa. Guru perlu mengidentifikasi berbagai kemungkinan atau hal-hal yang dapat menggagu proses terjadinya komunikasi yaitu dengan menggunakan alat-alat bantu pengajaran. Alat bantu bukan hanya dapat memperlancar proses komunikasi akan tetapi dapat merangsang siswa untuk merospon dengan cepat tentang pesan yang akan disampaikan. Oleh sebab itu alat bantu yang dapat mendukung proses kelancaran komunikasi antara guru dan siswa dapat dipandang sebagai media pengajaran.
Untuk memahami proses komunikasi serta hubungannya dengan media pengajaran dapat dilihat pola pengajaran dibawah ini :
a.       Kurikulum – Guru/Instruktur – Peserta;
b.      Kurikulum – Guru/Instruktur – Alat Peraga – Peserta;
c.       Kurikulum – Guru/Instruktur – Alat Peraga – Media – Peserta;
d.      Kurikulum – Media – Peserta;
Dengan memperhatikan pla diatas maka media dapat dipandang sebagai alat dan bahan yang digunakan guru/instruktur tau sumber belajar lainnya untuk memudahkan proses belajar siswa. Melalui media siswa dapat memperoleh pesan, memperkuat dan memperluas pengetahuan. Hal ini sesuai dengan pandangan Rossi Breidle (1966:3) yang mengemukakan bahwa media pengajaran adalah seluruh alat dan bahan yang dapat dipakai untuk tujuan pendidikan seperti, radio, televise, buku, Koran, majalah dan sebagainya. Menurut pandangan Rossi alat-alat semacam radio dan televisi kalau digunakan dan deprogram untuk pendidikan maka merupakan media pengajaran.
Namun demikian media bukan hanya berupa alat bantu saja, akan tetapi hal-hal lain yang dapat memungkinkan siswa atau siswi dapat memeperoleh pengetahuan. Hal ini sesuai dengan pandangan Gerlach dan Ely (1980:244) yang menyatakan : “A Medium, Broadly Conceived is any person, material or event that establishes condition which enable the leaner to acquire knowledge, skill and attitude”. Menurut Gerlach secara umum media itu meliputi orang, bahan, peralatan atau kegiatan yang menciptakan kondisi yang memungkinkan siswa memperoleh pengetahuan, keterampilan dan sikap. Jadi dalam pengertian ini media bukan hanya alat pelantara seperti televisi, radio, slide, bahan cetakan, akan tetapi meliputi orang atau manusia sebagai sumber belajar seperti dokter, mesin dan sebagainya, atau juga berupa kegiatan yang dikondisikan untuk menambah pengetahuan dan wawasan merubah sikap siswa dan memilih keterampilan seperti dalam kegiatan darmawisata, demonstrasi dan sebagainya.
Selain pengertian diatas ada juga yang berpendapat bahwa media pengajaran meliputi perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Hardware adalah alat-alat yang dapat mengantarkan pesan seperti Over Head Projektor, radio televisi dan sebagainya; atau bahan belajar seperti film, bahan cetatakan transparasi dan sebagainya. Gerlach dan Ely (1975:284) mengemukakan bahwa hardware adalah “The aterials and equipment which store for transmitinstructional stimuli or concent”.
Kemudian yang dimaksud dengan software adalah isi program yang mengandung pesan seperti informasi yang terdapat pada transparansi atau buku dan bahan-bahan cetakan lainnya, cerita yang terkandung dalam film atau materi yang disuguhkan dalam bentuk bagan, diagram dan sebagainya.
Perolehan pengetahuan siswa digambarkan dalam kerucut pengalaman seperti yang digambarkan oleh Edgar Dale. Pengetahuan akan semakin abstrak apabila hanya disampaikan melalui kata verbal. Hal ini memmungkinkan terjadinya verbalisme, artinya siswa hanya mengetahui tentang kata tanpa memahami dan mengerti makna yang terkandung dalam kata tersebut. Hal semacam ini dapat menimbulkan kesalahan persepsi siswa. Oleh sebab itu sebiaknya diusahakan agar pengalaman siswa menjadi lebih konkrit pesan yang ingin disampaikan benar-benar dapat mencapai sasaran dan tujuan yang ingin dicapai, dilakukan melalui kegiatan yang dapat mendekatkan siswa dengan kondisi yang sebenarnya.
Hal lain, penyampaian informasi hanya melalui bahasa verbal selain dapat menimbulkan verbalisme dan kesalahan perespsi juga gairah siswa untuk menangkap pesan akan semakin kurang, karena siswa kurang diajak berpikir atau menhayati pesan yang akan disampaikan. Padahal untuk memahami sesuatu perlu keterlibatan siswa baik fisik mauun psikis. Umpamanya bagaimana siswa dapat memahami dan menghayati apalagi dapat melakukan hanya dengan mendengarkan saja cerita guru, siswa akan lebih memahami dan menghayati apabila secara langsung terlibat dalam kegitan.
Akan tetapi pada kenyataannya memberikan pengalaman langsung kepada siswa bukan sesuatu yang mudah bukn hanya menyangkut segi perencanaan  dan waktu saja yang dapat menjadi kendala, akan tetapi memang ada pengalaman yang sangat tidak mungkin dipelajari secara langsung oleh siswa. Katakan saja guru ingin memberikan informasi tentang kehidupan dasar laut atau kebudayaan suku terpencil. Guru tida mungkin dapat memberikan pengalaman langsung untuk kegiatan tersebut. Oleh karena itu peranan media diperlukan dalam kegiatan proses belajar mengajar. Guru dapat mempergunakan fim televisi aatau gambar untuk memberikan informasi yang lebih baik kepada siswa. Melalui media pengajaran hal yang abstrak bias lebih menjadi konkrit.
Oleh sebab itu secara khusus media pengajaran berfungsi dan berperan untuk :
Berdasarkan fungsi dan peranan diatas, maka penggunaan media didalam proses belajar mengajar memiliki manfaat sebagai berikut (Kemp, 1975:6)
1.      Pengajaran menjadi lebih produktif
Dengan menyediakan berbagai bahan belajar yang sesuai dengan tujuan pengajaran maka dapat merangsang siswa untuk menggunakan waktu belajar sebaik-baiknya. Selain itu dengan leterlibatan siswa baik secara fisik maupun psikis, maka proses belajar mengajar akan semakin berkualitas, sebab siswa dituntut tidak hanya mendengarkan saja melainkan ikut mencari, menghayati dan memecahkan persoalan. Hal ini berarti dapat memberikan pengalaman baru yang lebih berharga.
2.      Pengajaran menjadi bersifat individual
Disadari walaupun proses belajar mengajar berlangsung secara klasikal, namun pada dasarnya siswa belajar secara individual dan secara kodrat memiliki perbedaan baik minat bakat, maupun kemampuan. Tidak akan ada siswa yang sama persis dalam berbagai hal, sehingga dengan menggunakan media sebagai sumber belajar maka dapat memberikan kebebasan kepada siswa untuk belajar dengan cara dan kecepatan sesuai dengan kemampuannya masing-masing.
3.      Pengajaran akan lebih bersifat langsung
Dengan menggunakan media diharapkan siswa tidak hanya mendengarkan penjelasan guru melalui bahasa verbal. Melainkan mengajak siswa secara langsung untuk memahami dan berinteraksi dengan sumber belajar. Penggunaan media akan dapat menjembatani jurang pemisah antara dunia di dalam kelas dengan dunia di luar kelas. Melalui model atau benda tiruan siswa dapat mempelajari berbagai objek yang terletak jauh dan terlalu besar yang tidak mungkin dibawa langsung kedalam kelas.  






BAB  III
RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN
3.1  Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah dalam Penelitian Tindakan Kelas ini meliputi masalah mata pelajaran IPS.

3.1.1        Identifikasi Masalah pada Mata Pelajaran IPS
Berdasarkan dari beberapa kali ulangan, ternyata hanya 2 orang dari 32 siswa kelas IV yang mencapai tingkat penguasaan materi sebesar 70% ke atas.
Berdasarkan refleksi dan diskusi dengan teman sejawat terhadap proses pembelajaran maka, ditemukan suatu kondisi pembelajaran yang kurang kondusif selama proses KBM berlansung siswa tidak termotivasi, penjelasan guru.
Berdasarkan hal tersebut, peneliti meminta bantuan teman sejawat untuk mengidentifikasi kekurangan dari mata pelajaran yang dilaksanakan.
Dari hasil diskusi tersebut terungkap beberapa masalah yang terjadi dalam pembelajaran, yaitu :
1)      RP yang disusun kurang sistematis
2)      Soal yang diberikan terlalu rumit, sehingga kedua hal teresbut menyebabkan :
a.       Rendahnya tingkat penguasaan siswa terhadap materi pembelajaran
b.      Siswa tidak dapat menjawab pertanyaan guru
c.       Perhatian siswa tidak terpusat pada guru
d.      Rendahnya minat baca pada murid
e.       Siswa tidak terlibat aktif dalam pembelajaran

3.2  Analisis Perumusan Masalah
3.2.1        Analisis Masalah
Berdasarkan hasil refleksi dan diskusi dengan teman sejawat serta supervisor, diketahui bahwa penyebab siswa kurang menguasai materi yang diajarkan adalah :
a.       Rendahnya dorongan atau motivasi instrinsik pada siswa
b.      Kurangnya contoh dan latihan
c.       Kurangnya penggunaan alat peraga secara kongkrit
d.      Metodenya kurang bervariasi

3.2.2        Perumusan Masalah
Dari fakto-faktor penyebab yang terdapat pada analisa masalah diatas, maka yang menjadi fokus perbaikan adalah “Bagaimana menigkatkan penguasaan siswa terhadap materi”

3.3  Rencana perbaikan
Berdasarkan analisis masalah dan perumusan masalah diatas, maka tindakan yang akan penulis lakukan adalah memperbaiki kinerja dan mengimplementasikan peran guru dalam memotivasi siswa dengan cara :
1.      Memperbaiki RP dengan cara :
a.       Guru merancang pemberian motivasi atau bantuan moral kepada siswa yang merasa putus asa karena hasil yang mengecewakan
b.      Guru merancang pelaksanaan belajar yang bervariasi agar tidak membosankan pada siswa
c.       Guru merancang materi belajar yang seimbang antara materi belajar yang mudah dan materi yang susah
d.      Guru merancang penanaman rasa percaya diri, kemandirian dan meningkatkan rasa antusias dalam mengerjakan tugas-tugas sekolah
e.       Guru merancang pemberian tugas atau latihan secara bertahap sehingga akan memberikan pengalaman siswa dalam belajar
2.      Menyederhanakan bentuk soal
3.      Melaksanakan perbaikan pembelajaran menggunkan RP yang sudah diperbaiki dan soal yang sudah sederhana. Untuk penggunaan RP tersebut penulis mempersiapkan :
a.       RP yang sistematis
b.      Alat peraga yang kongkrit
c.       Metode yang bervariasi





BAB  IV
PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
4.1  Tempat dan Waktu Pelaksanaan Perbaikan Mata Pelajaran IPS
Perbaikan pembelajaran dilaksanakan di kelas IV SDN 09 karangtengah, dimulai tanggal 14 - 22 Februari  2011.
Jadwal pelaksanaan pembelajaran untuk setiap mata pelajaran IPS adalah :
Tanggal 14  Februari 2011 Pelaksanaan Rencana pembelajaran (RP)
Tanggal 17 Februari 2011 Pelaksanaan Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP I)
Tanggal 22 Februari 2011 Pelaksanaan Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP II)
4.2  Prosedur Pelaksanaan perbaikan Pembelajaran Mata Pelajaran IPS
Prosedur dan langkah-langkah yang ditempuh dalam perbaikan pembelajaran IPS adalah :
1.      Kegiatan pembelajarn dimulai dengan apersepsi,
2.      Menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dalam pembelajaran,
3.      Membagi siswa menjadi beberapa kelompok yang memberikan penjelasan yang harus dilaksanakan,
4.      Siswa melakukan diskusi untuk mengisi lembar kerja yang telah disediakan,
5.      Membimbing dan membantu siswa ketika berdikusi,
6.      Secara bergiliran siswa melaporkan hasil diskusi,
7.      Memberikan kesempatan kepada siswa dari kelompok lain untuk menanyakan tentang hal-hal yang kurang dipahami,
8.      Pembahasan secara klasikal yang disertai alat peraga,
9.      Menyimpulkan materi pembelajaran,
10.  Memberi tugas pekerjaan rumah dan melaksanakan tes formatif sebagai bahan umpan balik.
Sesuai dengan masalah yang dihadapi siswa yaitu rendahnya motivasi dan rendahnya penguasaan materi pelajaran IPS oleh siswa, maka yang menjadi fokus perhatian dalam perbaikan pembelajaran IPS adalah menumbuhkan minat baca siswa agar tidak takut bertanya ataupun menjawab pertanyaan.  











BAB  V
KESIMPULAN, SARAN DAN TINDAK LANJUT
6.1  Kesimpulan
Berdasarkan hasil perbaikan pembelajaran yang sudah dilaksanakan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
a.       Dalam pembelajaran konsentrasi siswa dapat ditinggalkan jika menggunakan metode bervariasi dan penggunaan alat peraga yang menarik.
b.      Siswa akan lebih mudah memahami materi pelajaran jika menggunakan alat peraga yang kongkrit.
c.       Keberanian siswa dalam mengajukan dan menjawab pertanyaan dapat meningkat dengan memberikan kesempatan dan memberikan pujian kepada setiap siswa yang mau mengajukan dan menjawab pertanyaan.
d.      Keaktifan siswa dalam diskusi kelompok akan meningkatkan jika petunjuk pengerjaan yang jelas dan bimbingan guru.
6.2  Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas yang sebaiknya dilakukan oleh guru dalam meningkatkan kualitas pembelajaran khususnya keaktifan siswa dalam kelas diantaranya :
a.       Membuat scenario pembelajaran secara sistematik agar dapat memancing minat dan motivasi siswa ketika pembelajaran berlangsung.
b.      Guru selalu memantau dan membimbing siswa ketika proses berlangsung.
c.       Guru selalu member penghargaan kepada siswa yang mau mengajukan dan menjawab pertanyaan.
d.      Guru selalu menggunakan alat peraga yang menarik untuk membantu siswa agar mudah menguasai materi pelajaran.

6.3  Tindak Lanjut
Berdasarkan pengalaman dalam melaksanakan perbaikan pembelajaran melalui PTK, diharapkan ada kelompok kerja guru untuk membantu, bertukar pikiran dan pengalaman berkelana dengan masalah yang ditemukan dalam pembelajaran dan tugas mengajar sehari-hari, sehingga dapat ditemukan pemecahan dan dapat enemukan model pembelajaran sebagai alternatif pemecahan masalah tersebut.

6.4  Daftar Pustaka
Supriatna, Nana. (2006). IPS Kelas IV Bandung : Grafindo
Suciati (2002). Belajar dan Pembelajaran 2. Jakarta : Universitas Terbuka.
Wardani. I. GAK. (2007). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Universitas Terbuka
--------------------- (2008). Pemantapan Kemampuan Profesional. Jakarta : Universitas Terbuka
Read More

Social Profiles

Twitter Facebook Google Plus LinkedIn RSS Feed Email Pinterest

Abaut

http://wwwroges-ade.blogspot.com, between the and tags
  • About
  • http://wwwroges-ade.blogspot.com, between the and tags

    Popular Posts

    Blog Archive

    BTemplates.com

    Blogroll

    script async src="//pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js">

    About

    script async src="//pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js">

    Copyright © Roghes Family | Powered by Blogger
    Design by Lizard Themes | Blogger Theme by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com