OUTCOME MAPPING

Menentukan Perubahan Yang Diinginkan
OUTCOME MAPPING
Successful Communication
Outcome mapping adalah sebuah instrument M & E yang dikembangkan oleh IDRC
(lihat: www.idrc.ca). Instrumen ini difokuskan pada kata-kata kunci berikut ini.
• Perubahan perilaku (Behavioral change). Outcomes atau hasil ,didefinisikan sebagai
perubahan-perubahan dalam perilaku, hubungan-hubungan, kegiatan-kegiatan atau aksiaksi sejumlah orang, kelompok dan organisasi-organisasi dengan siapa sebuah program
berkaitan langsung. Hasil-hasil ini secara logis dapat dikaitkan pada aktivitas suatu
program meskipun tidak selalu harus langsung disebabkan oleh kegiatan tersebut.
• Mitra Batas (Boundary partners). Adalah individu, kelompok dan organisasi dengan siapa
program langsung berinteraksi dan dengan siapa program mengantisipasi kesempatankesempatan untuk mempengaruhi.  Kebanyakan kegiatan tersebut akan melibatkan hasil
jamak karena mempunyai banyak mitra batas.
• Kontribusi: Dengan menggunakan Outcome Mapping, sebuah program tidak mengklaim
pencapaian dampak pembangunan; sebaliknya, focusnya ditujukan pada kontribusinya
terhadap hasil yang dicapai. Hasil pencapaian, pada saatnya, akan meningkatkan
kemungkinan adanya dampak pembangunan – tetapi hubungan ini tidak harus sebagai
penyebab dan efek langsung.
Karena pembangunan pada intinya adalah mengenai bagaimana manusia saling
berhubungan satu sama lain dan bagaimana ia interaksi dengan lingkungannya, maka focus
Outcome Mapping ditujukan kepada manusia itu sendiri. Hal baru dari metodologi ini adalah
metode ini menjauh dari semata-mata melihat dampak pembangunan suatu program
(didefinisikan sebagai perubahan keadaan – misalnya, relevansi kebijakan, pengentasan
kemiskinan, arau penurunan konflik) menuju perubahan dalam perilaku, hubungan, aksi atau
kegiatan sekelompok orang, kelompok, dan organisasi dengan siapa program pembangunan
tersebut berhubungan langsung. Pergeseran cara pandang ini secara signifikan mengubah
cara sebuah program memahami sasaran dan bagaimana memperkirakan kinerja dan
hasilnya.  Outcome Mapping meletakkan sebuah visi mengenai perbaikan manusia, sosial
dan lingkungan yang diharapkan akan dapat didukung oleh program, dan kemudian
memfokuskan pada  monitoring dan evaluasi mengenai faktor-faktor dan aktor-aktor dalam
wilayah pengaruh langsung program tsb. Kontribusi program terhadap pembangunan
direncanakan dan diperkirakan dampaknya menurut pengaruhkan terhadap para mitra
denagn sisap program itu bekerja sama untuk dapat menyebabkan perubahan. Pada intinya,
pembangunan dapat terlangsung oleh dan untuk manusia. Outcome Mapping tidak
mengecilkan pentingnya perubahan keadaan (misalnya air menjadi lebih bersih atau ekonomi
yang semakin menguat), tetapi Outcome Mapping berpendapat bahwa  untuk suatu
perubahan yang terjadi dalam suatu keadaan, ada  perubahan  perilaku yang berkorelasi.  
Contoh
Misalnya, tujuan sebuah program mungkin untuk menyediakan akses untuk mempertoleh air
bersih bagi masyarakat dengan memasang filter purifikasi. Secara tradisionil, metode untuk
mengevaluasi hasil-hasil program ini adalah menghitung jumlah filter yang terpasang, dan
mengukur perubahan2 tingkat kontaminasi dalam air sebelum dan sesudah pemasangan filter.
Fokus pada perubahan perilaku dimulai dengan dasar pemikiran bahwa air bersih tidak akan
terus tersedia  tanpa upaya masyarakat untuk menjaga kualitas air dalam waktu yang panjang.
Outcome dari program ini dengan demikian dievaluasi menurut apakah mereka yang
bertanggungjawab atas kebersihan air dalam masyarakat itu tidak hanya mempunyai tetapi juga
menggunakan instrumen, keterampilam dan pengetahuan untuk memonitor tingkat kontaminasi,
mengganti filter, atau mengundang ahlinya bila dibutuhkan. Outcome mapping